Cicilan Mingguan Lancar Namun Pihak Mekaar Persulit Pinjaman Buat Nasabahnya
Dokumen Foto Kantor Cabang PNM Mekaar Kabupaten Rokan Hulu, Kecamatan Rambah
Rohul-Nusapos-com| PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar) merupakan layanan permodalan berbasis kelompok yang diperuntukan bagi perempuan prasejahtera pelaku usaha ultra mikro, baik yang ingin memulai usaha maupun mengembangkan usaha.
Namun faktanya di lapangan banyak Nasabah Mekaar yang tidak memanfaatkan untuk modal usaha namun masih tetap diberikan pinjaman hal ini terungkap dari salah satu Ketua kelompok Mekaar Sakura Desa Pasir Maju, Kecamatan Rambah, Kabupaten Rokan hulu (Rohul) yang berinisial Wn.
"Sementara dalam sistem peminjaman Mekaar sudah jelas persyaratannya di peruntukkan untuk modal membuka usaha dan penambahan buat modal usaha yang sudah ada, tentunya ini sudah menyalahi aturan persyaratan yang telah ditetapkan tapi kenapa Anggota Mekaar yang turun langsung ke lapangan tidak jeli mendata akan hal ini," Kata Wn
Wn mengungkapkan ini karena beliau yang sudah menjadi nasabah dari Mekaar sudah hampir satu tahun, saat beliau ingin melanjutkan peminjamannya (Pemutihan) untuk tahap dua kalinya tapi tidak di kabulakan dengan alasan tergantung Anggota kelompok padahal saya ketua," Ungkapnya.
"Saya sebagai ketua dari kelompok Mekaar Sakura Desa Pasir Maju, pihak Mekaar memberikan pinjaman bukan buat modal usaha bahkan anggota kelompok nasabah saya banyak yang atas nama saja sementara yang memakai uangnya bukan mereka," katanya.
"Saat di tanya kenapa dia tidak bisa pemutihan untuk melanjutkan pinjamannya, beliau menjawab tidak ada alasan yang pasti dari pihak Mekaar padahal selama ini saya lancar memberikan cicilan angsuran tiap Minggunya," jawabnya, Selasa (12/10/2021) kemaren.
"Saya sudah tanya langsung kepada salah satu petugas dari pihak Mekaar Kecamatan Rambah yang bernama Rezi yang bertugas sebagai tukang kutip cicilan angsuran mingguan, kami bisa mencairkan asalkan ada persetujuan dari anggota kelompok ibu, padahal saya sendiri masih ketua kelompok apa lagi selama ini saya merasa tidak pernah mengundurkan diri sebagai ketua kelompok bahkan keluar dari kelompok baik secara tertulis ataupun secara lisan menyatakan mundur atau keluar dari kelompok, namun kenapa saya ingin melanjutkan peminjaman seakan-akan di persulit," ujarnya.
Bahkan yang lebih mengherankan lagi kalau ikut pinjaman Mekaar ini walaupun tanggal merah yang seharusnya semua kantor baik pemerintah ataupun swasta di liburkan pihak Mekaar tetap meminta angsuran cicilan perminggu nya, yang lebih parahnya lagi Hari Kemerdekaan RI pun Mekaar tetap minta angsuran, padahal sudah jelas tanggal merah hari kemerdekaan itu tandanya pihak Mekaar tidak ada menghormati Hari Kemerdekaan RI," tambahnya
Bahkan yang tidak saya mengerti lagi, jika ada salah satu anggota kelompok yang pemutihan ataupun pencairan biasanya pihak dari Mekaar memberitahukan kepada saya dulu sebagai ketua bahkan saya yang harus tanda tangani namun akhir-akhir ini tidak ada lagi, karena saya mendapat informasi dari salah satu anggota saya kalau mereka sudah pencairan (pemutihan) bahkan Anggota saya itu sendiri yang bilang kalau dia yang menandatangani, berarti dengan kejadian seperti ini sama dengan pemalsuan tanda tangan ketua tentunya ini juga sudah menyalahi aturan yang telah di sepakati, saya pribadi sebagai ketua merasa keberatan di perlakukan seperti ini," ujarnya.
"Untuk itu saya sebagai nasabah bahkan ketua dari kelompok Mekaar yang sudah hampir setahun mengikuti peminjaman dari Mekaar berharap kepada pimpinan Mekaar terutama Kepala Cabang Rohul untuk memantau kecerobohan para anggotanya di lapangan untuk mendapatkan nasabah serta memberikan pemahaman dalam beradministrasi dalam satu Kelompok biar nasabah tidak ada yang merasa di rugikan dan dikucilkan," terangnya dengan nada kesal.
Apalagi kelompok Mekaar Sakura Desa Pasir Maju saya yang mencari Anggotanya biar ikut jadi anggota kelompok nasabah Mekaar, kalau memang ketuanya tidak bisa pemutihan, kenapa Anggota saya bisa, ini yang membuat tanda tanya bagi saya, apakah ada permainan antara petugas Mekaar dengan Anggota kelompok, saya tidak tahu," ucapnya sambil mengakhiri.
Editor :Wanti Ningsih