Kopertim Kembali Bergejolak, Anggota Kopertim Tuntut Keadilan Dari Para Kades

Rohul-Nusapos-com| Koperasi Tambusai Timur (Kopertim) yang selama ini sudah mulai reda dari konflik dualisme kepengurusan pasca di bentuk nya dua kepengurusan untuk mengelola lahan Kopertim sesuai keputusan yang telah di sepakati antara anggota koperasi kedua belah pihak, kini terulang lagi akibat kebijakan Kepala desa (Kades) yang mengeluarkan surat yang isinya menyatakan kalau Porkot Lubis di percayakan untuk mengelola lahan Kopertim.
Hasil keputusan ini mendapat kecaman keras dari pihak Damanhuri Lubis karena apa yang diputuskan oleh para Kades tanpa ada pemberitahuan sebelumnya kepada mereka. Bahkan di dalam isi surat tersebut bertuliskan akan bekerja sama dengan salah satu perusahaan yaitu PT. Panca Surya Agrindo.
Menanggapi hal ini pihak Damanhuri Lubis langsung mendatangi kantor PT. PSA dan bertemu langsung dengan General Manajer (GM) nya saat beliau berada di ruang kerjanya. Dari hasil pertemuan tersebut GM menyampaikan kalau pihak perusahaan tidak berpihak dalam permasalahan ini.
"Kami sebagai pihak perusahaan tidak ikut campur dalam permasalahan ini, namun saya sudah sampaikan juga kepada Kades agar ini di dudukkan antara kubu Porkot dan kubu Damanhuri, karena kita juga sudah tahu kalau Kopertim itu selama ini ada dua kepengurusan yang di percayakan untuk mengelolanya, dan dua kepengurusan itu kami akui Damanhuri dan Porkot," kata Julianto salah satu masyarakat yang ikut hadir.
"Dan dalam dualisme kepengurusan itu kami tidak akan memihak kepada salah satu kepengurusan, namun yang kami inginkan jangan ada konflik di antara kepengurusan lagi seperti yang sudah-sudah, jadi macam manapun caranya ini semua tergantung kepada kades, merekalah yang bisa mencari solusinya kalau perlu buat dua rekening untuk pembayaran buah kalau buah itu di masukkan ke sini," ujarnya. Jum'at (08/04/2022).
Sementara itu salah satu Tokoh yang ikut hadir sangat menyayangkan sikap dari para kades yang tidak sedikitpun menghargai mereka dalam mencari solusi yang terbaik untuk Kopertim.
"Kalau ada permasalahan di Kopertim apa salahnya kami di undang untuk duduk bersama dan mengambil kesepakatan seperti yang pernah di lakukan sebelumnya, kenapa para kades berani mengambil keputusan atau kebijakan tanpa ada di hadiri oleh Damanhuri, apakah tidak terpikirkan oleh mereka kalau mereka buat seperti ini semua anggota merasa puas atas kinerja mereka sebagai kades. Tentunya tidak, pasti sebagian anggota tidak terima," katanya dengan nada kesal.
Dengan kebijakan yang telah diambil oleh para Kades ini akan memperkeruh suasana di tubuh Kopertim itu sendiri dan akan membuat konflik baru lagi.
"Kalau kayak gini juga perjalanan kepengurusan Kopertim yang hanya di serahkan kepada salah satu pihak, saya yakin ini akan menimbulkan keributan di antara anggota, karena Damanhuri juga di pilih oleh anggota, sementara para kades memberikan kepercayaan kepada Porkot untuk mengelolanya, jadi Damanhuri mau di kemenakan, seharusnya Kades sebagai orang nomor satu di desa harus berpikir sebelum berbuat," ujarnya.
"Apa lagi Porkot sepengatahuan kami bukan lagi anggota koperasi sesuai putusan pengadilan tapi kenapa para kepala desa kuat untuk mendukung nya sebagai pengelola, ini juga perlu kita pertanyakan, seharusnya anggotalah yang berhak menentukan siapa yang pantas jadi pengelola kalau begini juga keadaanya kami akan tempuh jalur hukum," tambahnya.
Di tempat yang sama Damanhuri Lubis yang juga di percayakan oleh anggota untuk mengelola lahan tidak banyak berkomentar, beliau hanya berharap agar permasalahan ini bisa diselesaikan dan cari solusi yang baik jangan ada saling klaim mengklaim karena lahan Kopertim sudah di bagi jadi dua pengelola.
"Seperti yang kita ketahui bersama konflik Kopertim ini sudah konflik berkepanjangan jadi makanya pernah kita buat kesepakatan dan perjanjian biar sama adil maka lahan Kopertim di bagi dua kepengurusan pengelolaannya, jadi ini tanpa ada kabar sama kita ternyata sudah keluar surat dari Desa menyatakan kalau pengelolaan di serahkan kepada Porkot yang dibubuhi tanda tangan dan stempel Kades tiga desa di Tambusai Timur," kata Damanhuri.
"Terus terang saya di tunjuk atau di pilih oleh anggota sebagai pengurus salah satu pengelola Kopertim merasa di sisihkan, seakan amanah yang di berikan anggota Kopertim kepada saya di rebut dengan cara yang tidak adil tanpa ada pemberitahuan sebelumnya," ucapnya dengan kesal.
Pada saat yang bersamaan awak media ini langsung menghubungi salah satu Kades yang hadir pada saat penetapan Porkot di pilih menjadi pengelola lahan Kopertim melalui telpon seluler nya mengatakan keputusan itu adalah hasil musyawarah bersama namun saat di tanya apakah Damanhuri jadi atau tidak beliau menjawab kalau selama ini tidak ada kepengurusan di Kopertim yang sah atau di SK kan.
"Jadi apapun keputusannya itulah yang akan di jalankan dan kita cukup menonton saja karena selama ini belum ada kepengurusan yang sah," katanya.
Editor :Tim NP
Sumber : Anggota Kopertim