Gelar GSSB Ke 99, Wagubri : Tanggung Jawab Seorang Pemimpin Di Hadapan Allah SWT

Dokumen Foto Wagubri H Edy Natar Nasution Melaksanakan GSSB Di Kuansing
Pekanbaru-Sebagai bentuk tanggung jawabnya sebagai seorang pemimpin di hadapan Allah SWT, Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Brigjen TNI (Purn) H. Edy Natar Nasution, S.IP tidak pernah merasa bosan mengajak masyarakat untuk selalu mengikuti sholat berjamaah di Masjid.
Hal ini beliau sampaikan saat mengikuti Gerakan Sholat Subuh Berjamaah (GSSB) Provinsi Riau ke 99 tepatnya di Masjid Taqwa Tangean Kuansing. Minggu (21/01/2023) sekira pukul 05.00 Wib.
Wagubri Edy Natar Nasution mengatakan program sholat subuh ini sudah ada sejak tahun 2016 namun dalam perjalanannya mengalami naik turun, dan pada tahun 2019 sejenis virus Corona ( Covid-19) melanda beberapa negara termasuk Indonesia sehingga pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk memberi batasan untuk melaksanakan sholat berjamaah di Masjid.
"Pemerintah mengeluarkan aturan atau kebijakan untuk sholat di rumah agar masyarakat terhindar dari penularan virus tersebut, dan Alhamdulillah untuk saat ini virus Covid-19 sudah mulai mereda, maka timbul pertanyaan, siapa yang paling bertanggung jawab untuk mengajak masyarakat kembali masuk ke dalam masjid," kata Wagubri.
GSSB adalah salah satu program pemerintah Provinsi Riau yang bertujuan untuk mengajak masyarakat kembali mengikuti sholat berjamaah sekaligus berdakwah untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah.
"Karena saya salah satu bagian dari pemerintah, sebagai bentuk tanggung jawab saya sebagai seorang pemimpin di hadapan Allah Swt, saya tidak akan bosan mengajak untuk sholat berjamaah, saya tidak perlu melihat ramai atau tidak ramainya yang mengikuti GSSB ini. Rasul Allah saja yang berdakwah puluhan tahun pengikut nya hanya 80 orang, jadi saya menyadari tidak mudah untuk mengajak orang demi kebaikan," tegas Wagubri.
Ia juga mengakui menjadi seorang pemimpin itu tidak mudah, butuh pengorbanan dan waktu untuk selalu mengajak masyarakat untuk berbuat kebaikan agar masyarakat terhindar dari kemaksiatan.
"Bayangkan, saya dari Pekanbaru ke sini menempuh perjalanan selama empat jam setengah, itu tidak menjadi persoalan bagi saya karena ini adalah tanggung jawab yang harus saya kerjakan sebagai bentuk tanggung jawab kepemimpinan saya," tambahnya.
"Perjalanan selama empat jam setengah itu tidak ada apa-apanya bagi saya, di banding dengan nikmat yang Allah berikan kepada saya, untuk itu mari sama-sama kita renungkan sudah berapa nikmat yang Allah berikan kepada kita," ajaknya.
Mengakhiri dakwahnya, Wagubri juga mengatakan hidup ini tidak hanya sekedar mendapatkan izin dari Allah namun harus di barengi dengan Ridho Allah, mudah-mudahan kita yang melangkahkan kaki untuk mengikuti GSSB ini dapat ridho dan izin Allah SWT," ucap Wagubri H. Edy Natar Nasution.
Editor :Febri Wahyudi
Source : Wagubri